Senin, 21 Februari 2011

Perekonomian Indonesia

B. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PADA UMUMNYA

Dengan semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin disarankan perlunya system perekonomian yang lebih teratur dan terencana.Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan,mengingat hambatan-hambatan yang dihadapi.Mulailah para cendekiawan memikirkan system perekonomian lain yang lebih bermanfat dan dapat digunakan oleh manusia.Hasil-hasil pemikiran para ahli itu adalah

SISTEM PEREKONOMIAN PASAR (LIBERALIS/KAPITALISME
Dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam Smith (1759).Dasar ini berasal dari paham kebebasan,dimana mereka menganut paham ‘Laissez fair’,yang menghendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi,dengan seminim mungkin capur tangan pemerintah
Dasar pemikiran kaum klasik
1. Hukum ‘SAY’. Yang menyatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya
2. Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel

Secara umumkarakteristiksistem ekonomi liberal/kapitalisme adalah
• Faktor-faktor produksi (Tanah, modal. Tenaga kerja, kewirausahawan) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta
• Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralis
• Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi

SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN ( ETATISME/SOSIALIS)
Pencetus ide mengenai system ekonomi etatisme adalah Krl Max, di ilhami dari penderitan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis.Sistem ini dapat kita lihat pada Negara yang menganut faham komunis, seperti Uni Sovyet
Sistem sosialis terdiri dari :
Sistem sosialisasi pasar, dengan karakteristik
• Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
• Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi (dikoordinasi pasar)
• Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral
Sistem Sosialis terencana ( komunis). Dengan karakteristik :
• Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana

SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi ‘logis’. Dari ketidak sempurnaan kedua system ekonomi di atas (liberalisme dan etatisme).Sistem campuran mencoba mengkombinasikan dari kedua system tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya.Dengan keinginan ini banyak Negara kemudian memilih system ekonomi campuran ini.

C. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

C.1. Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru
Sejak berdirinya Negara Republik Indonesia, banyak tokoh-tokoh Negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia.sebadgai contoh, Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya menetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong-menolong adalah koperasi
Demikian juga tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran.Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya disepakatilah suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsure penting yang disebut Demokrasi Ekonomi
Demokrasi Ekonomi dipilih, karena memiliki cirri-ciri positif yang diantaranya adalah ( Suroso, 1993 ) :
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan
Bumi,air,dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Warga Negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
Dengan demikian did ala perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya :
Free fight liberalism
Etatisme
Monopoli
Awal thn 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia.keadaan pada saat tahun tersebut sebenarnya telah diisi dengan beberapa program dan rencana ekonomi pemerintah. Diantaranya program-program tersebut adalah :
Program Benteng tahun 1950, yang bertujuan membantu pengusaha pribumi
Program / Sumitro Plan tahun 1951
Rencana Lima Tahun Pertama. Tahun 1955-1960
Rencana Delapan Tahun
Namun demikian kesemua program dan rencana tersebut tidak memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia

Akibat yang ditimbulkan dari system etatisme yang pernah ‘terjadi’ di Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti-bukti berikut :
Semakin rusaknya sarana-sarana produksi dan komunikasi, yang membawa dampak menurunnya nilai eksport kita
Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’
Defisit Anggaran Negara yang makin besar, dan justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah kembali
Keadaan tersebut masih diperparah dengan laju pertumbuhan penduduk (2,8 %) yang lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu, sebesar 2,2%


C.2. Perkembangan system ekonomi Indonesia setelah Orde Baru
Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945 sampai dengan 1965,semua tokoh Negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali menepatkan system ekonomi kita pada nilai-nilai yangv telah tersirat dalam UUD 1945.Dengan demikian system demokrasi ekonomi dan system ekonom Pancasila kembali satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi selanjutnya
Awal Orde Baru diawali dengan masa-masa rehabilitaisi.perbaikan,hamper di seliruh sector kehidupan ,tidak terkecuali sector ekonoi.Rehabilitasi ini terutama ditunjukan untuk :
• Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan system perekonomian yang lama (liberal/kapitalis dan etatisme/komunis)
• Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum

D. PARA PELAKU EKONOMI DI INDONESIA

Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu :
• Pemilik factor produksi
• Konsumen
• Produsen
Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi :
• Sektor rumah tangga
• Sektor swasta
• Sektor pemerintah, dan
• Sektor luar negeri

Maka dalam perekonomian Indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok (sering disebut sebagai agen-agen pemerintah dalam pembangunan ekonomi ) yakni :
Sesuai dengan konsep Trilogi Pembangunan ( Pertumbuhan,Pemerataan, dan kesetabilan Ekonomi )